Radio Swara Koncotani Sebagai Penyambung Budaya Jawa Di Era Modern

Di era digitalisasi yang kian maju seperti saat ini, radio masih menunjukan eksistensinya dikalangan pendengar setianya. Meskipun televisi dan internet menjadi media utama yang digemari masyarakat saat ini, radio masih tetap bisa bertahan dan mengikuti perkembangan digitalisasi yang ada. Radio saat ini tidak hanya bisa diakses melalui mobile phone atau radio itu sendiri, tapi juga bisa diakses melalui streaming di internet atau menggunakan platform tertentu. Salah satu radio dengan frekuensi AM yang masih eksis dan bertahan sampai saat ini adalah radio Swara Koncotani.

Radio Swara Koncotani sendiri melakukan siaran perdana pada 27 Desember 2004 di Yogyakarta dengan frekuensi 711 Khz AM dan target pendengarnya kisaran usia 40 tahun keatas. Keunikan radio ini selain masih menggunakan frekuensi AM adalah penggunaan bahasa jawa sebagai bahasa untuk siaran radio sehari hari. Radio ini mengudara setiaap hari Senin sampai Minggu dengan beragam acara yang menarik.

Radio Swara Koncotani sebagai radio siaran berbasis kebudayaan jawa dengan semboyan nguri-nguri lestarining budaya jawa memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang hiburan, informasi, dan pendidikan khususnya budaya jawa melalui siaran radio, untuk mengenalkan dan mempopulerkan kesenian tradisional kepada masyarakat agar tetap bertahan ditengah gempuran budaya modern saat ini. Radio Swara Koncotani dalam melestarikan kesenian tradisional melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Praktisi kesenian, dan lain-lain.